AC Milan lebih dahulu bertindak sebagai tuan rumah untuk menjamu Barcelona dalam pertandingan pertama babak perdelapan final Liga Champion Eropa 2012/13 di San Siro pada Rabu (20/2). Siapa pun tahu bahwa Barcelona merupakan salah satu tim terbaik Eropa, setidaknya dalam lima tahun terakhir, mereka telah dua kali (2009 dan 2011) meraih trofi antarklub juara Eropa. Kesuksesan Lionel Messi menjadi Pemain Terbaik Dunia empat kali berurutan (2009-2012) tidak bisa dipisahkan dari kiprah cemerlangnya bersama Los Blaugranas. Sementara itu I Rossoneri terakhir kali berjaya di Eropa pada tahun 2007.
Milan dan Barcelona empat kali bertemu pada musim 2011/12, yaitu di babak penyisihan grup dan perempat final. Hasilnya Barca dua kali menang dan dua kali imbang melawan Milan.
Ketika itu Tim Merah-Hitam masih diperkuat oleh bintang-bintang, seperti : Alessandro Nesta, Thiago Silva, Clarence Seedorf, Zlatan Ibrahimovic, dan Pato. Saat ini nama para pemain berpengalaman tersebut sudah tak lagi bersemayam di San Siro. Nama-nama baru, seperti : Cristian Zapata, Mattia De Sciglio, Kevin Constant, Riccardo Montolivo, Giampaolo Pazzini, dan M’baye Niang, yang kini bersinergi bersama Christian Abbiati, Ignazio Abate, Philippe Mexes, Massimo Ambrosini, Antonio Nocerino, Kevin-Prince Boateng, dan Stephan El Shaarawy, di bawah instruksi Massimiliano Allegri.
Lantas masih adakah peluang Montolivo dkk untuk menahan laju Messi dkk di San Siro? Yang jelas, materi pemain yang ada sekarang telah menunjukkan perjuangannya untuk membawa Milan bangkit. Kita masih ingat bahwa pada awal musim ini, Rossoneri sempat terpuruk di papan bawah (yang terburuk posisi 15) klasemen Serie A. Namun dari pekan ke pekan, Allegri berhasil mengangkat tim asuhannya beranjak naik, dan hasilnya pada pekan ke-25 telah berada di posisi tiga, yang merupakan zona Liga Champion. Hal itu bisa menambah kepercayaan diri para pemain Milan sebagai modal menghadapi Barcelona.
Memang sangat disayangkan bahwa Mario Balotelli, yang selalu mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir Rossoneri di Serie A, mesti absen di Liga Champion karena sudah bermain untuk Manchester City di babak penyisihan grup. Semoga saja El Shaarawy, yang absen saat Milan mengalahkan Parma, bisa kembali menjadi andalan di sektor depan bersama Pazzini/Boateng dan Niang.
Prediksi tim inti Milan (4-3-3) :
Abbiati; Abate/De Sciglio, Mexes, Zapata, Constant; Flamini/Muntari, Montolivo, Nocerino/Boateng; Niang, Pazzini, Boateng/El Shaarawy.
Komposisi Unik Milan dan Anti-Rasisme
Ketika Milan menang 2-1 atas Parma di Serie A pada Jumat (15/2), sejumlah pemain andalan seperti : Abate, Mexes, dan El Shaarawy, tidak diturunkan oleh Allegri untuk persiapan menghadapi Barcelona. Hal itu ternyata membuat komposisi tim inti Milan menjadi unik, yaitu didominasi oleh pemain kulit hitam. Mereka adalah Zapata, Constant, Muntari, Niang, Balotelli, dan Boateng. Satu dari dua pemain pengganti, Bakaye Traore juga berkulit hitam.
Maka terasa sangat mengherankan, jika sampai sekarang masih ada pihak-pihak yang melakukan penghinaan kepada pemain kulit hitam di Eropa. Sebuah klub besar Eropa seperti Milan saja pernah menurunkan tim inti yang mayoritas dihuni oleh mereka. Hal itu bisa diartikan sebagai sebuah wujud penghargaan tersendiri dan dukungan nyata Rossoneri terhadap gerakan anti-rasisme.