Tepat Sebulan Silam dan Hari Ini

Tepat sebulan silam -Jumat, 14 Februari 2014- terjadi sesuatu yang tidak biasa terjadi di kota kita. Hujan abu dari Kelud membuat hari itu begitu berbeda. Dan apa yang kita rasakan hari ini, kala matahari terang bersinar sejak pagi, langit biru disertai awan putih yang berarak tenang, dengan angin sejuk bertiup tak kencang?
Syukur kita pada-Nya memang layak terungkap setiap masa.

Berkat Kerabat

Kehadiran sejumlah kerabat dari desa di rumah kami -pada Senin (10/3) kemarin- ternyata menjadi berkah tersendiri, karena anak cucu mendiang Bapak dan Ibu (para kakak dan keponakan saya) jadi menyempatkan waktu mendatangi rumah orangtua kami lagi yang rada jarang mereka kunjungi, terutama sejak Ibu tutup usia tujuh tahun silam.
Meski pada sisi yang lain, adakalanya kami masih tetap berjumpa dan bercengkrama bersama di tempat berbeda. Yang penting, pertalian kasih sayang dalam keluarga tetap terjaga senantiasa.

Persiapan Timnas Indonesia dan Jeda Kompetisi

Dalam mengawali tugasnya sebagai arsitek Tim Merah-Putih, yakni menghadapi Arab Saudi pada 5 Maret 2014 mendatang, Alfred Riedl kembali memanggil sejumlah pemain senior yang pernah menjadi andalannya di masa silam, seperti : Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, M.Ridwan, Ahmad Bustomi, Firman Utina, dan Cristian Gonzales. Kecuali Bustomi, nama-nama tersebut tidak lagi menghuni timnas ketika dibesut oleh Jacksen F Tiago tahun 2013 lalu. Kendati menimbulkan pro dan kontra, sebenarnya layak saja pelatih asal Austria itu memakai para pemain yang pernah saling memahami dengan dirinya. Namun Alfred memanggil pula sejumlah pemain muda, seperti : Andritany Ardhiyasa, Alfin Tuasalamony, Manahati Lestusen, I Gede Sukadana, dan Irsyad Maulana.

Ketika Indonesia tampil cemerlang –hingga hanya satu kali kalah pada final pertama- di Piala AFF 2010, Alfred Riedl berhasil mengorbitkan sejumlah nama baru yang menjadi andalan Skuat Garuda, seperti : Zulkifli, Bustomi, Okto Maniani, dan Irfan Bachdim. Sebagai pelatih dengan segudang pengalaman, Alfred rasanya tak akan segan memberi kesempatan pada Alfin, Manahati, Irsyad, dan nama baru lainnya menjalani debutnya. Proses regenerasi di tubuh timnas senior merupakan sebuah keniscayaan. Para pemain muda yang bersemangat tinggi itu bakal bersinergi dengan pemain senior yang kaya pengalaman. Keduanya akan menjadi modal Alfred dalam membawa Tim Merah-Putih mengarungi tahun 2014 yang sarat dengan tantangan.

LSI 2014 mesti beberapa kali melewati jeda kompetisi karena sejumlah agenda nasional dan internasional, di antaranya Pemilihan Umum dan Piala Dunia 2014. Pemanfaatan jeda kompetisi menjadi masa persiapan yang baik bagi Firman Utina dkk menuju Piala AFF 2014. Semoga PSSI mampu menyelenggarakan sejumlah uji coba internasional yang berkualitas bagi tim asuhan Alfred Riedl. Diharapkan Skuat Garuda mencapai puncak penampilannya dalam turnamen antarnegara Asia Tenggara dan meraih trofi Piala AFF untuk pertama kalinya dalam sejarah. Masih ada waktu mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan mari kita berharap keberuntungan menyertai Tim Merah-Putih sekiranya berhasil tampil di partai puncak.

Selamat bertugas, Mister Alfred Riedl!

* Opini ini dimuat di Mingguan BOLA Edisi 2.552/2014.

(Foto : sportsatu.com)