Posts Tagged ‘Piala Dunia 2014’

h1

Skor Anomali 2014

Februari 16, 2015

Sepak bola memang kerap sekali diwarnai kejutan demi kejutan. Sepanjang tahun 2014 terdapat beberapa pertandingan dalam turnamen atau kompetisi resmi yang menghasilkan skor akhir yang di luar dugaan. Hal itu tidak hanya melibatkan timnas Indonesia, tapi juga tim-tim ternama di dunia. Kita akan mengupasnya satu demi satu.

Salah satu hal yang menjadi warna kusam perjalanan Tim Merah Putih di Piala AFF 2014 adalah ketika Indonesia tunduk 0-4 dari Filipina (25/11). Rekor baru tercipta karena itulah kekalahan pertama timnas dalam sejarah pertemuan kedua tim. Siapa pun tidak pernah membayangkan bahwa Firman Utina dkk akan kalah dengan skor sebesar itu dari tim yang belum pernah sekali pun menang atas Skuat Garuda kebanggaan kita. Tim asuhan Alfred Riedl pun gagal lolos ke semifinal, lantaran sebelumnya hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Vietnam, dan kemenangan 5-1 atas Laos di laga pamungkas menjadi sia-sia.

indo dikalahin filip

Sebelum itu, Indonesia yang diwakili timnas U-23 kalah 1-4 dari Korut di babak 16 Besar Asian Games 2014 Korea Selatan pada September. Namun bukan itu kejutannya, karena hasil tersebut sudah bisa diprediksi. Kekalahan 0-6 dari Thailand (22/9) di laga ketiga babak penyisihanlah yang mencengangkan, mengingat tim Aji Santoso sebelumnya menang telak atas Timor Leste (7-0) dan Maladewa (4-0). Beruntunglah Ferdinand Sinaga dkk yang masih bisa lolos ke babak selanjutnya, meski akhirnya kandas pula.

Di Piala Dunia 2014 Brasil, skor anomali terjadi beberapa kali. Spanyol dikandaskan Belanda 1-5 pada laga pertama Grup B (14/6). Spanyol yang berstatus juara bertahan masih tetap dengan pemain terbaiknya, seperti Iker Casillas, Sergio Ramos, dan Xabi Alonso. Namun mereka tidak berdaya menghadapi Robin van Persie dkk, yang pernah mereka kalahkan 1-0 di final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Tim besutan Vincente del Bosque akhirnya terhenti di babak penyisihan grup, sementara tim besutan Louis van Gaal meraih posisi ketiga.

Kejutan terbesar di Piala Dunia 2014 adalah ketika Brasil kalah 1-7 dari Jerman di semifinal (9/7). Brasil sebenarnya hanya kehilangan Thiago Silva (akumulasi kartu) dan Neymar (cedera), bermain di depan pendukungnya sendiri, tapi justru meraih hasil paling memalukan sepanjang sejarah sepak bola juara Piala Dunia lima kali itu. Yang lebih menyedihkan lagi, tim asuhan Luiz Felipe Scolari juga kalah telak 0-3 dari Belanda (13/7) dalam perebutan peringkat ketiga.

brasil vs jerman 1-7

Sebelum Piala Dunia 2014 berlangsung, Bayern Muenchen pernah ditundukkan Real Madrid 0-4 di semifinal leg kedua Liga Champion 2013/14 (30/4). Padahal Muenchen adalah juara bertahan Eropa, bermain di kandang sendiri, dan sudah memastikan gelar juara Bundesliga 2013/14. Sesudah itu, kemenangan Los Blancos atas Atletico Madrid dengan skor 4-1 dalam final Liga Champion di Lisabon (25/5) cukup mencengangkan pula. Los Colchorenos sebenarnya sempat unggul lebih dulu 1-0 dan baru memastikan gelar juara La Liga 203/14 waktu itu. Sebelum dan sesudah laga tersebut, tim besutan Carlo Ancelotti nyatanya selalu kesulitan meraih kemenangan dari tim besutan Diego Simeone. Madrid bahkan telah gagal mempertahankan trofi Copa del Rey pada musim 2014/15, setelah kalah agregat 2-4 dari Atletico pada Januari 2015.

Bayern Muenchen kembali membuat cerita di pertandingan Grup E Liga Champion 2014/15. Bermain di Stadion Olimpico, tuan rumah AS Roma dibantai 1-7 oleh tim yang diarsiteki Pep Guardiola (22/10). Padahal Roma merupakan saingan terberat Juventus dalam merebut gelar juara Serie A musim ini. Beberapa pemain Jerman seperti mengalami déjà vu, karena mereka pernah merasakannya ketika di Piala Dunia 2014 menaklukkan Brasil. Pemain yang sama-sama memperkuat timnas Jerman dan Muenchen adalah Manuel Neuer, Philip Lahm, Jerome Boateng, Mario Goetze, dan Thomas Mueller. Neuer kebobolan satu gol dan Mueller membuat satu gol pula dalam kemenangan Jerman maupun Muenchen dengan skor 7-1 tersebut.

* Opini ini dimuat di rubrik ‘Interaktif’ BolaVaganza No.160 – Februari 2015.

h1

Catatan Menarik Tim Belanda di Brasil

Juli 18, 2014

Belanda memang belum pernah meraih gelar Piala Dunia sekali pun. Tiga kali lolos ke partai puncak (1974, 1978, dan 2010), De Oranje selalu gagal berjaya. Pada Piala Dunia 2014, Belanda masih bisa lolos ke semifinal, tapi sayangnya takluk dari Argentina lewat adu penalti. Peringkat ketiga akhirnya menjadi hadiah hiburan bagi Arjen Robben dkk.

kuyt robben news_17_1405225123

Ada sejumlah catatan menarik ditorehkan oleh tim besutan Louis van Gaal selama mengikuti turnamen di Brasil. Tim Oranye mengawali dan mengakhiri kiprahnya dengan hasil kemenangan telak atas tim yang pernah menjadi juara dunia. Belanda mengalahkan sang juara bertahan Spanyol 5-1 pada laga pertama Grup B. Sementara pada pertandingan terakhir, Belanda menang 3-0 atas Brasil, juara dunia lima kali sekaligus tuan rumah.

Uniknya, tim yang dikapteni Robin van Persie itu mengenakan kostum berwarna biru ketika membuka dan menutup kiprahnya di Piala Dunia 2014. Dalam tujuh kali penampilannya di Brasil, Belanda tiga kali berkostum biru dan empat kali berkostum oranye. Anak asuh Van Gaal tidak pernah kalah dalam semua pertandingan selama waktu normal (90 menit). Lima kali mereka menang dalam 2×45 menit, sekali menang adu penalti, dan sekali kalah adu penalti.

Belanda-Piala-Dunia-2014-di-ANTV-TV-One-MivoTV-amp-UseeTV

Belanda memiliki produktivitas cukup tinggi dengan membuat 15 gol, sementara hanya 4 gol bersarang di gawang Jasper Cillessen. Robin van Persie, striker Manchester United, menjadi pemain terproduktif De Oranje dengan mencetak empat gol. Para pencetak gol lainnya adalah Arjen Robben (3), Memphis Depay (2), Stefan de Vrij, Leroy Fer, Wesley Sneijder, Klaas-Jan Huntelaar, Daley Blind, dan Giorgino Wijnaldum (1).

Tercatat sembilan pemain Tim Oranye yang mampu membuat gol, lebih banyak ketimbang Jerman yang memiliki delapan pencetak gol. Tim Krul menjadi satu-satunya kiper yang khusus diturunkan menjelang adu penalti pada babak 16 besar. Hasilnya, kiper Newcastle United itu menggagalkan dua tendangan penalti dan membawa Belanda menang atas Kosta Rika.

daley blind brasil-vs-belanda

Belanda adalah satu-satunya tim di Brasil yang pernah menurunkan starting XI nomor 1 hingga 11 sebanyak dua kali. Selain itu, hanya De Oranje yang memainkan 23 pemainnya dalam tujuh kali pertandingan. Kiper Michael Vorm menjadi pemain terakhir yang dimainkan Van Gaal menjelang usainya laga Belanda versus Brasil.

* Opini ini dimuat di Harian BOLA Jumat, 18 Juli 2014.

h1

Jerman Jadi Juara Piala Dunia 2014

Juli 16, 2014

jerman juara pd 2014

Perhelatan sepak bola paling bergengsi dan terakbar pada tahun ini telah berakhir pada Minggu malam (13/7) waktu Brasil atau Senin pagi (14/7) WIB. Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 sesudah menundukkan Argentina 1-0 dalam partai puncak yang berlangsung di Maracana Brasil. Mario Goetze mencetak gol tunggal Die Mannschaft pada menit ke-113. Gelandang Bayern Muenchen tersebut turun menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-88 dan ternyata menjadi penentu kemenangan timnya.

goetze+mueller-jerman-vs-argentina-1-0-67de

Jerman kini mengukir rekor baru : empat kali juara dunia sepak bola, sama dengan Italia. Satu bintang resmi menambah tiga bintang yang sudah sejak 1990 menghiasi kostum Tim Panser. Perlu masa 24 tahun untuk kembali menjadi kampiun. Jerman berhasil mematahkan mitos bahwa tim Eropa tak bisa berjaya di tanah Amerika. Tim dari benua biru ternyata mampu juara tak hanya di Eropa, namun juga di Afrika (2010) dan Amerika (2014).

Der Panzer telah menunjukkan konsistensinya sebagai tim spesialis turnamen nan sejati. Sejak 2002 hingga 2014 saja, Jerman dua kali menjadi finalis dan dua kali kandas di semifinal. Di ajang Piala Eropa, Jerman pun menjadi finalis Euro 2008 dan semifinalis Euro 2012. Kesabaran DFB (federasi sepak bola Jerman) dan pelatih Joachim Loew kini terbukti berbuah manis. Generasi emas yang dibangun dengan sabar melalui proses pembinaan pemain usia dini yang intensif dan komprehensif sudah menunjukkan kelasnya, berhasil menguasai dunia. Kemenangan 4-0 atas Portugal pada laga perdana dan mengalahkan Brasil 7-1 di semifinal laksana pertanda bahwa Jerman memang layak menjadi juara di Negeri Samba.

hummels juara

Sejumlah pemain Jerman pun mengukir prestasi individu. Manuel Neuer ditahbiskan sebagai kiper terbaik turnamen. Miroslav Klose sudah menjadi pencetak gol terbanyak (16) dalam sejarah Piala Dunia. Sejumlah pemain Bayern Muenchen (Neuer, Lahm, Boateng, Schweinsteiger, Kroos, dan Mueller), dan seorang pemain Real Madrid (Sami Khedira) kini pernah merasakan meraih trofi Liga Champion dan Piala Dunia dalam kariernya. Khedira menjadi satu-satunya pemain yang menjuarai Liga Champion dan Piala Dunia pada tahun 2014, meski ia absen saat final karena cedera menjelang laga dimulai.

h1

Nasib Pemain Madrid di Brasil

Juli 10, 2014

Real Madrid adalah kampiun Liga Champion 2013/14 sekaligus menjadi gelar ke-10 (la decima) sepanjang sejarah klub terbaik dunia abad ke-20 tersebut. Copa del Rey menjadi pelengkap prestasi tim yang ditangani Carlo Ancelotti musim lalu. Sebanyak 12 pemain Los Blancos kemudian berangkat ke Brasil untuk membela tim nasionalnya masing-masing. Mereka diprediksi mampu melanjutkan kejayaannya ketika berkiprah di Piala Dunia 2014.

Real Madrid press conference

Ternyata mayoritas anggota skuat Madrid tidak bernasib baik. Tujuh pemain Los Merengues gagal membawa timnya lolos ke perdelapan final. Iker Casillas, Sergio Ramos, dan Xabi Alonso (Spanyol), Pepe, Fabio Coentrao, dan Cristiano Ronaldo (Portugal), maupun Luca Modric (Kroasia) mesti lekas pulang ke negaranya masing-masing dan sebatas bermain di fase grup. Casillas tercatat tujuh kali kebobolan dalam dua laga awal La Furia Roja. Alonso sempat membuat satu gol sebelum Spanyol akhirnya takluk 1-5 dari Belanda. Pepe mendapat kartu merah dan Coentrao cedera dalam laga pertama Portugal menghadapi Jerman yang berakhir 0-4. Ronaldo sempat cedera lagi, masih bisa mencetak satu gol ke gawang Ghana (2-1), tapi tak sanggup membawa Seleccao melangkah lebih jauh.

cristiano+sami

Yang akhirnya masih bisa bermain hingga perempat final adalah Raphael Varane dan Karim Benzema (Prancis). Benzema sempat membuat tiga gol dan satu assist bagi Les Blues. Sementara itu, Marcelo (Brasil), Sami Khedira (Jerman), dan Angel di Maria (Argentina) berhasil membawa timnya hingga babak empat besar. Varane-Benzema dan Khedira sudah saling berhadapan ketika Prancis ditaklukkan Jerman 0-1 di perempat final.

Karim-Benzema-celebrates-goal-at-World-Cup-2014

Khedira kembali berjumpa dengan rekan seklubnya Marcelo saat Der Panzer menghadapi tuan rumah Selecao di semifinal. Gelandang Jerman itu menjadi punggawa El Real yang akan tampil di partai puncak Piala Dunia 2014, setelah Tim Panser menggilas Tim Samba 7-1. Khedira pun menyumbang satu gol bagi timnya.

khedira_brazil_germany_semi_final_024

Memang masih ada Di Maria, tapi sayang sekali, gelandang kurus yang mencetak gol kemenangan Argentina atas Swiss di 16 besar dipastikan absen -lantaran cedera- kala timnya melawan Belanda di semifinal. La Albiceleste sendiri sukses melenggang ke final setelah menyisihkan De Oranje lewat adu penalti (4-2).

angel-di-maria-of-argentina-celebrates-scoring-his

Namun yang menarik dicatat, pada duel Argentina versus Belanda terdapat sejumlah pemain yang pernah menjadi anggota skuat Los Blancos di masa lalu. Ezequiel Garay, Fernando Gago, dan Gonzalo Higuain berada di kubu La Albiceleste, sementara Wesley Sniejder, Arjen Robben, dan Klaas-Jan Huntelaar bermain bagi De Oranje. Higuain, Sneijder, Robben, dan Huntelaar sama-sama sudah membuat gol sepanjang turnamen.

Di tengah-tengah berlangsungnya Piala Dunia, Real Madrid berduka karena kehilangan salah satu legenda terbaiknya. Alfredo di Stefano meninggal dunia pada Senin (7/7) di Madrid. Barangkali Madridista bisa sedikit terhibur andaikata pemain Madrid yang tersisa -Khedira atau Di Maria- mengangkat trofi Piala Dunia pada Minggu (13/7) di Rio de Janeiro.

* Opini ini dimuat di Mingguan BOLA Edisi 2.570/2014 dan sudah direvisi untuk dimuat di sini.

h1

Kekalahan Mengenaskan Tim Tuan Rumah

Juli 9, 2014

Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 dan peraih lima trofi juara dunia, Brasil digadang-gadang bakal menjadi kampiun untuk keenam kalinya di depan publik sendiri. Tim besutan Luiz Felipe Scolari sudah tiba di semifnal dan tinggal memenangkan dua laga sisa demi menjadi yang terbaik. Namun apa yang terjadi, Brasil justru mengalami kekalahan mengenaskan dari Jerman. Ketiadaan Neymar yang cedera dan Thiago Silva yang mendapat skorsing akibat akumulasi kartu kuning memang diprediksi mengurangi kekuatan Selecao. Absennya duet bintang tersebut bagaikan menjadi pertanda awal kehancuran Brasil yang tampil begitu buruk di Belo Horizonte pada Rabu pagi WIB (9/7).

jerman menang 7-1

Namun pasti tak seorang pun menduga bahwa anak-anak asuhan Joachim Loew bakal tampil begitu mengerikan di depan publik tuan rumah. Phillipp Lahm dkk bahkan telah empat kali membobol gawang Julio Cesar dalam 30 menit pertama dan unggul 5-0 ketika jeda pertandingan. Pada babak kedua Tim Panser makin memantapkan kemenangannya hingga skor akhir menjadi 7-1. Thomas Mueller, Miroslav Klose, dan Sami Khedira masing-masing mencetak sebuah gol, sementara Toni Kroos dan Andre Schuerrle masing-masing membuat dua gol.

Brazil Soccer WCup Brazil Germany

Bagi Mueller, gol tersebut menjadi golnya yang kelima di Brasil dan membuatnya masih berpeluang mengejar koleksi gol James Rodriguez (6 gol). Sementara itu, Klose membakukan rekor baru sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 16 gol. Catatan itu melewati rekor Ronaldo Luiz (15 gol).

Jerman berhasil membalas luka kekalahan 0-2 dari Brasil pada final Piala Dunia 2002 dengan hasil luar biasa dan kembali lolos ke partai puncak turnamen. Perjumpaan Jerman dengan Argentina atau Belanda akan menjadi duel klasik dalam final Piala Dunia 2014 di Brasil. Akankah Tim Panser mampu merebut trofi keempatnya di Rio de Janeiro?

brasil keok_heroa